TUGAS BAHASA INDONESIA 2
MAULANA PEBRI RAMADHAN
18111547
1. Jelaskan
pengertian penalaran, evidensi, proposisi, infrensi dan implikasi?
Ø Definisi Penalaran
Penalaran adalah sebuah pemikiran untuk dapat menghasilkan
suatu kesimpulan. Ketika seseorang sedang melanarkan sesuatu, maka seseorang
tersebut akan mendapat sebuah pemikiran dimana pemikiran tersebut adalah suatu
kesimpulan masalah yang sedang dihadapi. Contoh saja kalau kita sedang
berkendara dan terjebak di derasnya hujan, apakah yang akan kita
lakukan?disitulah nalar kita bekerja. mencari sebuah solusi agar kita bisa
terhindar dari derasnya hujan dengan cara memikirkan sesuatu yang bisa dipakai
untuk berteduh.
Ø Definisi Proposisi
Proposisi adalah pernyataan tentang hubungan yang terdapat
di antara subjek dan predikat. Dengan kata lain, proposisi adalah pernyataan
yang lengkap dalam bentuk subjek-predikat atau term-term yang membentuk
kalimat. Kaliimat Tanya,kalimat perintah, kalimat harapan,dan kalimat inversi
tidak dapa disebut proposisi. Hanya kalimat berita yang netral yang dapat
disebut proposisi. Tetapi kalimat-kalimat itu dapat dijadikan proposisi apabila
diubah bentuknya menjadi kalimat berita yang netral.
Ø Definisi Evidensi
Evidensi adalah
semua fakta yang ada, semua kesaksian, semua informasi, atau autoritas, dan
sebagainya yang dihubung-hubungkan untuk membuktikan suatu kebenaran.
Dalam argumentasi, seorang penulis boleh
mengandalkan argumentasinya pada pernyataan saja, bila ia menganggap pembaca
sudah mengetahui fakta-faktanya, serta memahami sepenuhnya
kesimpulan-kesimpulan yang diturunkan daripadanya.
Evidensi itu berbentuk data atau
informasi, yaitu bahan keterangan yang diperoleh dari suatu sumber tertentu,
biasanya berupa statistik, dan keterangan-keterangan yang dikumpulkan atau
diberikan oleh orang-orang kepada seseorang, semuanya dimasukkan dalam
pengertian data (apa yang diberikan) dan informasi (bahan keterangan)
Ø Definisi inferensi
Inferensi
adalah tindakan atau proses yang berasal kesimpulan logis dari premis-premis
yang diketahui atau dianggap benar. Kesimpulan yang ditarik juga disebut
sebagai idiomatik. Hukum valid inference dipelajari dalam bidang logika.
Inferensi manusia (yaitu bagaimana manusia menarik
kesimpulan) secara tradisional dipelajari dalam bidang psikologi kognitif,
kecerdasan buatan para peneliti mengembangkan sistem inferensi otomatis untuk
meniru inferensi manusia.inferensi statistik memungkinkan untuk kesimpulan dari
data kuantitatif.
Ø Definisi Implikasi
Implikasi
adalah rangkuman, yaitu sesuatu dianggap ada karena sudah dirangkum dalam fakta
atau evidensi itu sendiri. Banyak dari kesimpulan sebagai hasil dari proses
berpikir yang logis harus disusun dengan memperhatikan kemungkinan-kemungkinan
yang tercakup dalam evidensi (=implikasi), dan kesimpulan yang masuk akal
berdasarkan implikasi (=inferensi)
2
. Bagaimana cara
menguji data, fakta dan autoritas?
Ø Cara menguji Data
Data dan informasi yang digunakan dalam penalaran harus
merupakan fakta. Oleh karena itu perlu diadakan pengujian melalui cara-cara
tertentu sehingga bahan-bahan yang merupakan fakta itu siap digunakan sebagai
evidensi.
Dibawah ini beberapa cara yang dapat digunakan untuk
pengujian tersebut :
Ø Observasi
Ø Kesaksian
Ø Autoritas
Ø Cara menguji Fakta
Untuk menetapkan apakah data atau informasi yang diperoleh
adalah fakta, maka harus diadakan penilaian. Penilaian tersebut ada dua
tingkat. Yang pertama untuk meyakinkan bahwa semua bahan data tersebut adalah
fakta. Yang kedua yaitu dari semua fakta tersebut dapat digunakan sehingga
benar-benar memperkuat kesimpulan yang akan diambil.
Cara menguji fakta ada dua yaitu :
Ø Konsistensi
Ø Koheresi
Ø Cara menguji Autoritas
Menghidari semua desas-desus atau kesaksian, baik akan
membedakan pula apa yang hanya merupakan pendapat saja atau pendapat yang
sungguh-sungguh didasarkan atas penelitian atau data eksperimental. Ada
beberapa cara sebagai berikut :
Ø Tidak mengandung prasangka
pendapat disusun berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan
oleh para ahli atau didasarkan pada hasil eksperimen yang dilakukannya.
Ø Pengalaman dan pendidikan autoritas
Dasar kedua menyangkut pengalaman dan pendidikan autoritas.
Pendidikan yang diperoleh menjadi jaminan awal. Pendidikan yang diperoleh harus
dikembangkan lebih lanjut dalam kegiatan sebagai seorang ahli. Pengalaman yang
diperoleh autoritas, penelitian yang dilakukan, presentasi hasilpenelitian dan
pendapatnya akan memperkuat kedudukannya.
Ø Kemashuran dan prestise
Ketiga yang harus diperhatikan adalah meneliti apakah
pernyataan atau pendapat yang akan dikutip sebagai autoritas hanya sekedar
bersembunyi dibalik kemashuran dan prestise pribadi di bidang lain.
Ø Koherensi dengan kemajuan
Hal keempat adalah apakah pendapat yang diberikan autoritas
sejalan dengan perkembangan dan kemajuan zaman atau koheren dengan pendapat
sikap terakhir dalam bidang itu.
3. Mengapa
penalaran menjadi komponen penting dalam menyusun sebuah penelitian jelaskan
menurut anda!!!
Menurut saya penalaran sangat penting untuk sebuah
penelitian karna penalaran adalah pemikiran untuk mendapat kesimpulan dalam
melakukan penelitian. kesimpulan yang di ambil karna penalaran dapat membantu
penelitian untuk mengambil langkah selanjutnya atau metode apa yang di gunakan
dalam penelitian sehingga penelitian itu bisa berhasil atau berjalan dengan
baik
4. Jelaskan
perbedaan berfikir deduktif dan berfikir induktif
Ø Berfikir deduktif:
Penalaran deduktif adalah proses penalaran untuk menarik
kesimpulan berupa prinsip atau sikap yang berlaku khusus berdasarkan atas
fakta-fakta yang bersifat umum. Proses penalaran ini disebut Deduksi.
Kesimpulan deduktif dibentuk dengan cara deduksi. Yakni dimulai dari hal-hal
umum, menuku kepada hal-hal yang khusus atau hal-hal yang lebih rendah proses
pembentukan kesimpulan deduktif tersebut dapat dimulai dari suatu dalil atau
hukum menuju kepada hal-hal yang kongkrit.
Contoh :
Masyarakat Indonesia konsumtif (umum) dikarenakan adanya
perubahan arti sebuah kesuksesan (khusus) dan kegiatan imitasi (khusus) dari
media-media hiburan yang menampilkan gaya hidup konsumtif sebagai prestasi
sosial dan penanda status social.
Ø Berfikir induktif:
Paragraf Induktif adalah paragraf yang diawali dengan
menjelaskan permasalahan-permasalahan khusus (mengandung pembuktian dan
contoh-contoh fakta) yang diakhiri dengan kesimpulan yang berupa pernyataan
umum. Paragraf Induktis sendiri dikembangkan menjadi beberapa jenis.
Pengembangan tersebut yakni paragraf generalisasi, paragraf analogi, paragraf
sebab akibat bisa juga akibat sebab.
Contoh paragraf Induktif:
Pada saat ini remaja lebih menukai tari-tarian dari barat
seperti breakdance, Shuffle, salsa (dan Kripton), modern dance dan lain
sebagainya. Begitupula dengan jenis musik umumnya mereka menyukai rock, blues,
jazz, maupun reff tarian dan kesenian tradisional mulai ditinggalkan dan
beralih mengikuti tren barat. Penerimaan terhadap bahaya luar yang masuk tidak
disertai dengan pelestarian budaya sendiri. Kesenian dan budaya luar
perlahan-lahan menggeser kesenian dan budaya tradisional.
Sumber:
0 komentar:
Posting Komentar