Dalam situs luar www.skyscrapercity.com
bahkan menempatkan ibukota Jakarta kedalam 50 besar kota dengan biaya
termahal! Situs www.city-infos.com yang mengkhususkan menyediakan
informasi mengenai kota-kota dunia menempatkan Jakarta kedalam 50 kota
terbaik dunia. Pada tahun 2011, penulis Skyscraper Cities by Egbert Gramsbergen and Paul Kazmierczak
menempatkan Jakarta kedalam 25 kota terbaik didunia berdasarkan
kategori perkembangan jumlah gedung pencakar langit yang berkembang
perlahan namun cepat.
Sejarah Jakarta – Dari Sunda Kelapa, Jayakarta, Batavia ke Jakarta
Dibalik keruwetan dan kepadatan kota jakarta, sejarah jakarta
dimulai sekitar 5 abad yang lalu yang diawali pada sebuah bandar kecil
didaerah sungai Ciliwung. Kota ini belum bernama Jakarta kala itu, namun
sudah dikenal sebagai kota tempat melakukan aktivitas perdagangan yang
ramai. Informasi pasti yang mengungkapkan sejarah jakarta lebih jauh sangat sedikit namun dapat ditemui pada prasasti pada masa lalu.
Pada abad-16 ketika orang eropa
(portugis) mulai datang ke nusantara ini, terdapat penulis eropa yang
memberi nama daerah yang masih asing ini dengan sebutan ‘kalapa’ .Kalapa
yang dimaksud persisnya merujuk kepada bandar terbesar pada jaman
kerajaan Hindu yang dikenal dengan nama ‘Sunda’ yang berada kurang lebih
40 km di daerah yang masih berupa pedalaman (diperkirakan berada di
kota Bogor saat ini).
Ketika pertama kali menjajaki kota
‘kalapa’ ini, rombongan orang eropa yang merupakan orang portugis
diserang oleh seorang pemuda yang bernama Fatahillah.
Nama ini yang kemudian dijadikan sebuah nama jalan dan museum yang
sangat terkenal bagi penduduk jakarta. Pemuda ini berasal dari kerajaan
yang berkuasa didaerah Kalapa kemudian merubah sebutan ‘Sunda’ dan
‘Kalapa’ (Sunda Kelapa) menjadi Jayakarta yang memiliki arti ‘Kemenangan yang tercapai‘
pada tanggal 22 Juni 1527. Peristiwa tersebut lah yang akhirnya menjadi
tonggak kelahiran atau ulang tahun kota jakarta setiap tahunnya.
Seriring dengan perkembangan waktu,
orang-orang belanda masuk dan menguasai nusantara pada abad-16 juga
turut menguasai Jayakarta pada masa itu sehingga nama Jayakarta diubah
menjadi Batavia. Penamaan kata Batavia oleh orang belanda didasari oleh
adanya kemiripan dengan keadaan di negeri Belanda pada masa itu yang
masih banyak terdapat rawa-rawa. Orang belanda mulai membangun kanan,
bendungan dan pengairan untuk mencegah banjir. Mereka juga membangun
kota Batavia ini termasuk dengan balai kota sebagai pusat / markas utama
mereka saat itu. Adapun Balai Kota ini masih berdiam dan menjadi bukti sejarah jakarta hingga saat ini yang kemudian dikenal dengan nama Museum Benteng Fatahillah.
Pembangunan kota oleh orang belanda
lebih cenderung berkembang kearah selatan Batavia ( Jalur Jakarta Pusat
ke Selatan saat ini ). Perkembangan yang maju secara cepat membuat
lingkungan kota menjadi cepat rusak sehingga membuat pimpinan Belanda
saat itu harus memindahkan kegiatan pemerintahaan ke lokasi yang lebih
tinggi yang bernama Weltervreden. Kekuasaan belanda ini terus bertahan
hingga awal abad-20 ketika semangat nasionalisme Indonesia mulai
dikobarkan oleh sekelompok mahasiswa di Batavia.
Ketika Jepang masuk ke nusantara dan
berhasil menduduki nusantara pada tahun 1942 – 1945, nama Batavia diubah
oleh orang Jepang menjadi Jakarta. Kota ini yang akhirnya menjadi
tempat pertama dibacakan proklamasi kemerdekaan RI dengan pengibaran
bendera merah putih oleh Ir. Soekarno pada tanggal 17 Agustus 1945
setelah Jepang menyerah tanpa syarat selepas dibomnya kota Hiroshima dan
Nagasaki oleh sekutu dan Indonesia mendapatkan kedaulatan secara resmi
pada tahun 1949 serta menjadi anggota Perserikatan Bangsa – Bangsa (PBB)
pada tahun 1966 dengan memasukkan Jakarta sebagai ibukota resmi.
Hal tersebut mendorong pemerintahan
untuk berfokus dalam membangun pusat perekonomian di kota jakarta ini
seperti gedung-gedung pemerintahaan, kedutaan negara sahabat. Ibukota
jakarta terus berkembang sebagai kota metropolitan yang modern hingga
saat ini.
Sejarah Jakarta – Urutan Peristiwa Penting
- Abad-14 – Bernama Sunda Kelapa yang merupakan nama pelabuhan kerajaan Padjajaran
- Abad-15 – Orang Eropa pertama masuk ke melalui pelabuhan yang disebut ‘Kalapa’ (Sunda Kelapa)
- Tanggal 22 Juni 1527 – Fatahillah mengubah nama Sunda Kelapa menjadi Jayakarta
- Tanggal 4 Maret 1621 – Belanda membentuk pemerintahan pertama di Jakarta dengan nama Stad Batavia
- Tanggal 1 April 1905 – Dari Stad Batavia berubah menjadi Gemeente Batavia
- Tanggal 8 Januari 1935 – Dari Gemeente Batavia berubah nama lagi menjadi Stad Gemeente Batavia
- Tanggal 8 Agustus 1942 – Nama Batavia diubah oleh orang jepang menjadi Jakarta Toko Betsu Shi
- Bulan September 1945 – Oleh pemerintahan Indonesia diberi nama Pemerintah Nasional Kota Jakarta
- Tanggal 20 Februari 1950 – Pada masa Pre Federal berubah nama kembali menjadi Stad Gemeente Batavia
- Tanggal 24 Maret 1950 – Nama Stad Gemeente Batavia berubah nama menjadi Praja Jakarta
- Tanggal 18 Januari 1958 – Nama Praja Jakarta diperbaharui menjadi Kota Praja Djakarta Raya
- Tahun 1961 – Tahun pertama dibentuknya Pemerintah Daerah Khusus Ibukota Jakarta (berdasarkan PP No. 2 tahun 1961 jo. UU No. 2 PNPS 1961)
- Tanggal 31 Agustus 1964 – Secara resmi dalam UU No.10 tahun 1964 dinyatakan sebagai Daerah Khusus Ibukota Jakarta Raya dengan nama Jakarta
- Tahun 1999 – Sebutan Provinsi Daerah Khusus Ibukota Negara Republik Indonesia, Jakarta berubah menjadi lebih singkat menjadi Pemerintah Provinsi DKI Jakarta (berdasarkan UU no. 34 tahun 1999) dengan pembagian 5 kotamadya dan satu kabupaten administrative kepulauan seribu.
- Tahun 2007 – Berdasarkan UU No.29 tahun 1997, nama Pemerintah Provinsi DKI Jakarta berubah menjadi Ibukota Negara Kesatuan Republik Indonesia hingga saat ini.
Demikianlah artikel mengenai Sejarah Jakarta. Semoga menambah wawasan.
0 komentar:
Posting Komentar